Time To Hunt berlatar belakang di versi masa depan dari korea selatan. Film ini menceritakan empat orang pemuda yang menjadi target pembunuhan asasin yang mematikan. Karena mereka menjatuhkan kasino bawah tanah.
Jun-seok (Lee Je-hoon) baru saja dibebaskan dari penjara akhirnya pindah ke negara dengan polisi yang busuk. Ekonomi sudah runtuh. Dan tabungan yang dia bawa kabur dengan kroni-kroninya Ki-hoon (Choi Woo-shik) dan Jang-ho (Ahn Jae-hong) sekarang sudah tidak berharga.
Karena putus asa untuk memulai kehidupan baru di Taiwan Selatan. Ketiganya mendekati Sang-soo (Park Jung-min), yang bekerja di kasino tempat perjudian ilegal.
Mereka merencanakan akan melakukan pencurian di kasino tersebut, dengan mengambil sekantong uang dari brankas, serta mengambil rekaman cctv pencurian mereka.
Tanpa mereka sadari, kasino itu dioperasikan oleh beberapa gangster yang cukup ganas, dan pada rekaman yang mereka curi terdapat bukti kasus kriminal yang besar.
Sebagai akibatnya, Seorang pembunuh misterius bernama Han (Park Hae-soo) ditugaskan untuk memburu mereka dan mengambil apa yang telah dicuri. Han punya record sebagai orang tanpa ampun serta belas kasihan dan tidak ada orang yang bisa melarikan diri darinya.
Sebelum menyutradarai Time To Hunt. Sutradara Yoon sebelumnya adalah produser dari “Bleak Night”, yang jalan ceitanya juga berpusat pada trio pemuda yang dekat.
Meskipun dalam film Time To Hunt tersebut 3 orang sahabat itu mengalami banyak momen yang dapat meluruhkan persahabatan mereka. Mereka tetap setia dan loyal satu sama lain. Meskipun ada gempuran tekanan eksternal yang ektstrem.
Baik itu rasa takut, pengabdian kepada keluarga, atau dalam kasus Jang-ho, maskulinitasnya yang di uji karena ia gagal menyelesaikan tugas militernya, persahabatan mereka tetap utuh sepanjang film.
Kami melihat sekilas tentang penegakan hukum militer, dan protes anti-pemerintah yang memanas, tetapi tidak ada yang memiliki dampak signifikan pada cerita, yang meninggalkan banyak alur cerita yang terabaikan dan berserakan dengan adegan kekerasan.
Namun dengan desain produksinya apik dan memiliki kualitas lensa yang menggugah, Park Hae-soo seorang dingin dan antagonis kadang mengingat kita pada James Cameron di film The Terminator.
Jika anda tertarik untuk menonton film ini anda bisa streaming film ini via Netflix.